Sistem Kekerabatan Masyarakat Gayo
AdatKekerabatanBudaya

Sistem Kekerabatan Masyarakat Gayo

AG
Antropolog Gayo
1 menit baca

Hubungan kekerabatan di Tanah Gayo adalah fondasi kehidupan sosial yang mengatur pola interaksi antarwarga. Sistem ini bukan hanya mengikat hubungan darah, tetapi juga menentukan tanggung jawab, hak, dan kedudukan dalam masyarakat. Setiap sebutan dalam kekerabatan memiliki arti dan fungsi yang masih digunakan hingga kini.

Ragam Istilah Kekerabatan

  • Saudere / Sara Reje / Sara Kampung: Sebutan bagi semua laki-laki yang hidup di bawah kepemimpinan seorang reje dalam satu kampung.
  • Wali / Sara Asal: Lelaki yang berasal dari garis keturunan yang sama namun berada di bawah kepemimpinan reje berbeda.
  • Ama: Sebutan untuk ayah. Dikenal beberapa variasi, seperti ama pedih (ayah kandung), ama uwe (paman tertua), ama lah atau ngah (paman muda), dan ama encu (paman termuda).
  • Ine: Sebutan untuk ibu, termasuk saudara perempuan ibu yang dibedakan dengan tambahan nama seperti uwe, lah/ngah, atau encu.
  • Ibi / Bibi: Kakak atau adik perempuan ayah.
  • Empu Rawan: Kakek dari garis ayah.
  • Empu Banan: Nenek dari garis ayah.
  • Empu Ralik / Datu Ralik: Kakek atau nenek dari pihak ibu.
  • Ralik: Menunjukkan hubungan kekerabatan yang ditarik dari pihak ibu.
  • Sara Ralik: Ikatan antara dua laki-laki yang menikahi dua perempuan dari belah yang sama.
  • Dengan: Panggilan untuk saudara kandung beda jenis kelamin, baik dari perempuan kepada saudara laki-lakinya maupun sebaliknya.
  • Sarine: Hubungan antar saudara dalam satu generasi dari garis ayah.
  • Impel: Anak-anak dari paman atau bibi (sepupu).
  • Mpurah: Mertua serta saudara-saudara yang sejajar dengannya.
  • Kile: Sebutan untuk menantu laki-laki.
  • Pemen / Pemaen: Sebutan untuk menantu perempuan.
  • Era: Hubungan antara seorang laki-laki dengan istri saudaranya atau antara perempuan dengan saudara laki-laki suaminya.
  • Lakun: Hubungan kekerabatan laki-laki dari pihak sarine terhadap saudara istri.
  • Kawe: Sebutan untuk adik perempuan.
  • Kil: Sebutan untuk suami dari bibi.
  • Until: Keponakan dari saudara laki-laki.
  • Pun: Saudara laki-laki dari ibu.
  • Inepun: Istri dari pun.
  • Ndue: Hubungan antara dua perempuan yang menikahi dua saudara laki-laki.
  • Biak: Ikatan kekerabatan yang terbentuk melalui pernikahan.
  • Lat Bei: Semua istri yang berasal dari garis keturunan pihak ibu (ralik).
  • Periban: Hubungan antara laki-laki yang menikahi perempuan bersaudara (sarine).

Sistem penyebutan ini menunjukkan betapa telitinya masyarakat Gayo dalam memetakan hubungan kekerabatan. Pengetahuan akan istilah-istilah ini masih dipakai dalam upacara adat, musyawarah kampung, hingga pembagian harta warisan, sehingga keberlanjutannya penting untuk dilestarikan.

Bagikan Artikel Ini

AG

Ditulis oleh

Antropolog Gayo

Penulis dan kontributor di bahasagayo.com, berdedikasi untuk melestarikan dan membagikan kekayaan budaya Gayo.

Jelajahi Lebih Jauh

Kamus kami berisi ribuan entri kata dan istilah budaya. Jadilah bagian dari upaya pelestarian ini.